Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Cahaya kecil dari Pinggir jalan

  Carlynne aurora velyncia anak gadis yang cantik baik hati lembut pekerja keras, aurora kini sudah kelas XI-ips anak dari gilang kanagara dan zeora catalina, ayahnya bekerja manjadi petani,dan ibunya bekerja menjual kue. Aurora anak satu satunya ibu dan ayahnya sangat menyayangi aurora, dia setiap pulang sekolah pergi membantu orang tua teman nya dicafe sampai larut malam, setiap gajian setengah dari uang gajinya ia beri ke orang tuanya. Hidup mereka jauh dari kata berkecukupan, tapi keluarga itu selalu saling mendukung dan menyayangi. “Nak, kamu ngga capek kerja terus tiap sore?” tanya Zeora ibunya, suatu sore saat Aurora baru pulang kerja. “Capek si bu, tapi aku senang bisa bantu seengganya ada uang buat listrik dan belanja mingguan.” Zeora memeluk aurora “Ibu bangga sama kamu nak, tapi jangan lupa istirahat ya, jangan sampai sakit.” Aurora mengangguk, lalu masuk ke kamar untuk ganti baju. dia memang lelah, tapi lebih lelah lagi melihat ayahnya dan ibunya berkutat dengan ad...

Empat sahabat dan suara dari toilet sekolah

  Olivia, Calista, Laura, dan Bianca adalah sahabat dekat sejak awal masuk SMA. Mereka dikenal sebagai kelompok yang kompak, ceria, dan peduli pada orang lain. Meskipun keempatnya memiliki kepribadian yang berbeda Olivia yang humoris, Calista yang perhatian, Laura yang agak ceroboh tapi lucu, dan Bianca yang tenang dan bijak. Setiap hari mereka berangkat dan pulang sekolah bersama, dan dalam kebersamaan itu, banyak kejadian yang mempererat persahabatan mereka. Saat perjalanan menuju sekolah, mereka melihat seorang anak kecil jatuh dari sepedanya. Tanpa pikir panjang, mereka langsung berlari menghampiri. “Kenapa bawa sepedanya ngebut ngebut si, dek?” tanya laura dengan lembut. “Aku dikejar anjing kak, makanya jatuh hehe” jawab si adik kecil sambil mengusap lututnya. “Yaampun, lain kali hati hati ya dek, ada yang sakit ngga?” tanya laura khawatir. “Engga kka, makasih ya udah bantuin aku!” ucapnya sambil tersenyum. Setelah memastikan anak itu baik-baik saja, mereka melanjutkan perjala...

Diantara roti bakar dan hujan

Haikal, umur 15 tahun. Kalo kamu tanya, “kal kamu tinggal sama siapa?” jawaban haikal bukan ayah atau bunda. Aku tinggal sama nenek. Rumah kecil, dindingnya mulai rapuh, tapi hangat karena nenek selalu masak makanan enak dan menyapaku setiap pagi dengan senyum. S ejak haikal kelas 4 SD, ayah dan bundannya tidak lagi tinggal serumah. Awalnya mereka hanya bertengkar biasa aja. Tapi lama kelamaan, pertengkaran mereka berubah jadi teriakan. Aku sering pura pura tidur ketika mereka berdebat di ruang tengah, padahal hatiku berdebar kencang takut.  Suatu pagi, bunda haikal mengemasi barangnya. Bunda cium keningku cepat cepat, lalu pergi. Ayah bilang, “Bunda kamu butuh waktu sendiri.” Tapi waktu itu haikal belum terlalu mengerti. Haikal kira “Sendiri” itu hanya sehari. Ternyata selamanya. Hari ini, hujan turun dari pagi hingga sore. Haikal duduk di bawah jendela, memeluk mainan mobilannya dan mendengarkan suara tetes air yang jatuh di atap seng. Ada aroma tanah basah, dan entah kenapa arom...